Tuesday, June 2, 2009

Penantian Suatu Kebahagiaan ?


Gambar dicuplik dari sini

Orang kata penantian suatu penyiksaan. Benarkah pernyataan itu? Jika difikir sekali lalu menggunakan aqal yang terbatas, maka hati kecil kita pasti akan mengiakannya. Ditambah dengan keadaan persekitaran yang menyerabutkan menjadikan apa yang kita nantikan terasa begitu lambat untuk kesampaian. Bertitik tolak dari itu, semestinya penantian akan menjadi suatu penderitaan.

Aku teringat kata-kata Ustaz Yussaine Yahya, ustaz yang selalu memberi kuliah di Surau Annur Bandar Baru Bangi. "Bagi orang Islam yang meyakini kewujudan kehidupan 'di sana', penantian bukanlah suatu penyiksaan. Sebaliknya, penantian adalah pahala kerana kesabaran kita menunggu sesuatu (dengan niat kerana Allah) ada nilai di sisi-Nya. Bukan sia-sia,".

Ya, setelah lebih suku abad hidup barulah aku mendengar pesanan yang sungguh bermakna itu. Selama ini aku sering diratibkan bahawa penantian sewajibnya suatu penderitaan. Tiada langsung kebahagiaan.

Rupanya penantian bukan sama sekali satu penyiksaan. Bukan! Hakikat sebuah penantian terkandung di dalamnya kasih sayang, kerinduan, kecintaan, kesabaran, dan harapan hanya kepada-Nya. Allah berfirman di dalam surah Al-Mukmin, ayat 55;

"Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi."

Kita semua di berada di dalam penantian. Barangkali ada yang menanti untuk mendapatkan segulung ijazah, ada yang menanti mendapatkan pekerjaan, ada yang menanti orang tersayang, ada yang menanti sembuh dari penyakit dan banyak lagi jenis penantian. Malahan ada yang ternanti-nanti bilakah waktunya akan tertegak undang-undang Islam di muka bumi ini. Penantian tersebut tidak akan menjadi sia-sia selagi mana kita tidak berputus harap dan senantiasa berusaha yang terbaik untuk mendapatkan apa yang kita tunggui. Yang penting usaha! Selebihnya serahkan pada DIA.

"Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir, [Surah Yusuf, ayat 80]"

"Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan, [Surah At-Thalaq, ayat 7]"

Tidak dapat dinafikan selaku manusia biasa dalam melayari sebuah penantian itu, kita sesekali akan terumbang-ambing dilambung ombak resah, tenggelam di lautan rindu dan seterusnya terdampar di pinggir pantai kekecewaan. Biasalah manusia. Itukan sifat kita yang lemah.

"Manusia dijadikan bertabiat terburu-buru dalam segala halnya; Aku (Allah) akan perlihatkan kepada kamu tanda-tanda kekuasaanKu; maka janganlah kamu meminta disegerakan (kedatangannya), [Surah Al-Anbiya, ayat 37]"

Di sini kekuatan spiritual dan mental sangat diperlukan. Ingatlah, yang perlu direnungkan bukanlah APA yang kita hadapi tetapi BAGAIMANA kita menghadapinya. Sebuah kebangkitan adalah jauh lebih mulia berbanding sebuah ratapan.

"Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan solat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang sabar,[Surah Al-Baqarah, 153]"

"...Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah sangat dekat, [Surah Al-Baqarah, 214]"

Ya, benarlah penantian itu suatu kebahagiaan. Asal sahaja kita menghadapinya berpaksikan acuan Ilahi. Teruskan langkahanmu. Ibarat air yang mengalir, walau apa jua rintangan yang cuba menghalang, pasti ada cara untuk melepasinya.

Bukankah kita ada Allah bersama kita?

2 comments:

BARAN said...

ya saudara...benar sekali.penantian itu satu penyeksaan. saya menanti untuk balik ke kampung..untuk bersama orang2 yang saya sayang.. isk2

Samudera Tinta said...

Sabor Dr Siti. Akan sampai masa tu nanti, insyallah. Buleh eh maker nasi kerabu tuh.huhu..

Related Posts with Thumbnails