Seorang wanita india tua
Putih rambutnya
Seribu kedutnya
Hampir bongkok dua badannya
Uniform jingga pudar
Cermin mata yang kusam
Setia menggenggam penyapu
Penyodok berkarat di kiri
Plastik hitam teman di sisi
Terik matahari
Dingin kehujanan
Tidak bisa melunturkan semangatmu
Tidak mampu merobek tekadmu
Demi sesuap rezeki
Masih ada lagikah suaminya
Di mana pula anak-anaknya
Ataupun dia dibuang oleh menantunya
Saudara-maranya pula bagaimana
Monolog hatiku melepaskan keluhan
Betapa kejamnya materialistik
Tidak pernah memilih mangsa
Hatta marhaen tua yang semakin tidak berdaya
2.29 pagi
Jumaat, 13 Februari 2009
Bandar Baru Bangi
Meregulasi ADHD Semasa Menulis Disertasi – Bab Kaedah Penyelidikan
-
HasrizalAn educator, author, and advocate for inclusive education with a
career spanning leadership, innovation, and personal growth. While locally
rooted,...
2 days ago
2 comments:
Salam SamuderaTinta,
Bagus lagi indah.
Saya amat menyukainya.
Tapi jahil murakkab untuk menyusunnya.
Salam Dr,
Terima kasih Dr.
Sekadar luahan rasa sebagai penonton pentas kehidupan. Saya rasa Dr. juga boleh. Belum cuba belum tahu. Mungkin boleh keluar karya Anggur Kehidupan.. =)
Post a Comment